Kisah Bal'an bin Bahkhura Memiliki Ismu A'dhom tapi Tidak Sabar
Bal'an bin Bahkhura punya keistimewaan Ismu al-Adhom dimana ketika berdoa pasti ijabah. Suatu ketika Bal'an dikenai coba dengan didatangi orang-orang kafir yang butuh dan minta didoakan. Sebab kedatangan orang kafir tersebut adalah karena daerahnya akan diserang oleh Nabi Musa dengan Kaum Israil yang muslim. Orang Kafir meminta doa kepada Bal'an, untuk mendoakan orang Kafir diberi kemenangan. Bal'an dipaksa, tapi tidak mau. Lalu dipaksa tapi tetap tidak mau. Akhirnya pemimpin Kafir sowan kepada Bal'an dengan membawa hadiah yang banyak. Tapi Bal'an tetap tidak menerima hadiah tersebut.
Akhirnya semua kafir sowan kepada istri Bal'an. Istrinya dibawakan uang emas sebanyak 10 Bogor. Oleh istrinya hadiah tersebut diterima. Istrinya Bal'an kemudian merayu Bal'an untuk berdoa. Hasilnya Bal'an mau berdoa. Doanya singkat dan hanya satu kalimat. Ketika berdoa, Bal'an doanya terbalil yaitu "Kemenagan untuk Nabi Musa dan kekalahan untuk orang kafir". Doa itu kemudoan diluruskan oleh orang kafir dengan doa "kemenangan untuk orang Kafir dan Kekalahan untuk Nabi Musa. Ketika selesai berdoa lidah Bal'an ditarik oleh Malaikat sampai ke pusarnya yang menjadikan dia mati dalam keadaan tidak membawa iman.
Ujian itu macam-macam bisa lewat istri, anak-anak, fisik, dan harta. Ujian-ujian ini biasa kita hadapi, maka mari kita berdoa agar sabar dan ridla dalam mengahadapinya. Ada contoh yang diberikan cobaan dan mampu bersabar yaitu Lukman Hakim yang merupakan saudara dari Bal'an. Lukman kalau memanggil Nabi Ibrahim embah (kakek). Bukan Kakeh "cer" atau lurus secara nasab tapi kakek "iriingan" karena saudara dari Nakhur kakeknya.
Lukman Hakim, menurut bebrapa ahli tafsir dan para Imam, mulai diuji oleh Allah sebagai budak. Kulitnya hitam, berasal dari habasyah. Sahabat Jabir bin Abdillah menerangkan Bahwa Lukman Hakim itu fisiknya pendek, hidungnya "pesek" tidak mamcung, kulitnya hitam, dan punya otot-otot yang kuat serta bibirnya tebal. "Delamaan" atau telapak kakinya pecah-pecah. Itu menggambarkan bahwa Lukman memang secara fisik pantas sebagai budak.
Lukman diberi keutamaan hikmah, setiap tindakan dan ucapannya yang mengandung hikmah. Dianugrahi usia yang panjang yaitu 1.000 tahun, sampai "menangi" Nabi Daud. Kata-kata hikmahnya menjadikan gustinya/ Sayidnya terperanjat. Pernah suatu ketika Lukman di jual di pasar oleh Sayidnya. Setiap akan dibeli orang, orangnya ditanya oleh Lukman, "Kamu mau beli saya untuk apa?." Dijawab oleh yang akan membeli "untuk menggarap sawah". Lukman bilang "ojo aku ojo mbok tuku" atau "jangan kamu beli aku". Sampai ada seorang sayid yang mau membeli Lukman untuk menjaga pintu yang didalamnya ada anak-anak perempuannya. Lukman pun meng iyakan.
Setelah di beli, Lukman disuruh untuk menjaga pintu. Sayidnya punya tiga putri yang "baliyatun/ wadon lacut" atau pelacur. Apabila juragannya Lukman akan pergi karena ada urusan ekonomi, sawah dan perusahaan. Lukman di pesan bahwa ketiga putrinya itu dikunci. Kuncinya di serahkan kepada Lukman. Semua kebutuhan putrinya sudah disiapkan di dalam. Jagalah mereka, dan kamu berada di balik pintu, di dalam rumah. Jangan perbolehkan mereka keluar. Setelah juragannya pergi, tiga anak gadis itu memaksa Lukman agar diizinkan keluar. Lukman tidak mau, sampai lukman dilukai sampai berdarah dan tiga anak gadis Sayidnya keluar rumah. Di negeri itu, banyak sekali anak laki-laki yang lacut. Sebelum ayahnya datang, tiga putrinya sudah kembali ke rumah. Lukman hanya diam, dan membersihkan darahnya. Sehingga majikannya menduga bahwa tida putrinya itu tidak keluar.
Besoknya ketika majikannya keluar lagi, Lukman dilukai lagi. Terus begitu, berulang-ulang. Sampai tiga putri Sayidnya yang jadi pelacur itu sadar-sadar sendiri. Kenapa Lukman diam saja. Tidak sambat dan tetap ibadah. Akhirnya suatu ketika putri pertama taubat. Kemudian anak ke tiga juga berpikir, Lukaman ini bagaimana, di sakiti kok diam saja, tidak sambat, tidak matur ke bapaknya. Akhirnya putri ke tiga taubat. Kemudian diikuti yang tengah atau putri yang nomor dua taubat. Akhirnya semua menjadi taubat.
Setelah tiga putri majikannya taubat, dan terkenal di negeri yang dikenal dengan orang-orang lacutnya itu, semua penduduknya kemudian taubat karena kesabaran Lukman Hakim.
Imam Khalid ar-Ruba'i bercerita bahwa juragan Lukmam pernah memasrahkan mendo (kambing) untuk disembelih. Dagingnya dibagi-bagikan, dan meminta sayidnya meminta dua potong daging yang paling bagus dan yang paling enak. Kemudian oleh Lukman, majikannya diberikan dua potong. Satu bagian lidah dan yang kedua bagian hati. Ini dua potong yang paling bagus. Suatu saat Lukman dipasrahi kambing lagi oleh Sayidnya. Tapi kali ini Sayid meminta dua potong bagian yang paling tidak enak. Dan yang paling buruk. Akhirnya Sayidnya diberikan lidah dan hati. Lalu Sayidnya bilang "Lukman iki piye, aku minta bagian paling bagus diberi lidah dan hati, lalu meminta bagian paling buruk juga diberi lidah dan hati lagi."
Lukman kemudian matur kepada Sayidnya "Nyuwun sewu gusti, kalau lidah itu baik, hati itu juga baik, atau kalau hatinya baik pasti lidahnya juga baik. Sebaliknya Gusti, kalau lidahnya jelek, hatinya juga jelek, begitu juga hati, kalau hatinya jelek lidahnya juga jelek". Karena kata-kata itu Lukman diberi semua harta dari Sayidnya.
Posting Komentar untuk "Kisah Bal'an bin Bahkhura Memiliki Ismu A'dhom tapi Tidak Sabar"