Ngaji Haul Ibu Nyai Churriyah Fattah Ke-23
Haul adalah termasuk kegiatan yang menyebutkan riwayat-riwayat baik orang sholeh dan memiliki faidah menurunkan rahmad Allah Swt.
عند ذكر الصالحين تنزل الرحمة
Artinya: "Setiap disebutkan
kisah orang sholeh maka turunlah rohmad". Dalam riwayat yang lain disebutkan:
إذا فاتني قرب الاحبة واللقاء ففي ذكرهم أنسٌ لوحشة خاطري
Artinya : Kalau kita tidak bisa
berjumpa dengan Kekasih kita orang-orang sholeh, maka dengan mengingat mereka
adalah obat untuk hatiku yang gundah dan rindu berjumpa dengan kekasih".
Mengingat dan mengenang kaum
sholihin tujuan ada 2 yaitu : (1) Rahmad
akan turun dari Allah dan (2) agar kita
bisa mencontoh keberhasilan dalam hidup mereka . Kiai Djamal dan Ibu Nyai
Churriyah adalah tokoh yang diangkat
derajatnya oleh Allah karena ilmu. Sementara ilmu mengangkat derajat seseorang
dunia dan akhiratnya. Berbeda dengan harta dan jabatan yang hanya bisa
mengangkat derajat seseorang ketika di dunia saja. Para Ulama mengatakan:
مات قوم وما ماتت مكارمهم مات قوم وهم في الناس أحياء
الجاهلون موات قبل موتهم العالمون فإن ماتوا فاحياء
Artinya : "Banyak orang mati
tapi masih terus hidup kemuliaanya, mereka mati tapi masih terasa keberadaannya
di tengah manusia, orang bodoh seperti orang mati sebelum kematiannya, dan
orang yang berilmu meskipun telah mati mereka dikatakan masih hidup".
Mengapa begitu?. Karena ilmu
mengekalkan manusia. Malam ini kita hadir haulnya Ibu Nyai Churriyah dan Kiai
Djamal. Tetap yang kita hauli adalah kiai dan Bu nyai. Tidak mantan kiai dan
mantan Bu Nyai. Berbeda dengan jabatan dunia seperti bupati. Tidak akan ada haul bupati. Yang ada adalah
haul mantan bupati. Istilah yang lebih kasar lagi adalah bekas. Dan barang
bekas harganya murah. Setinggi apapun jabaran dunia. Tetap dikatakan mantan.
Dan mereka akan dilupakan. Auliya dan
Ulama berbeda dengan mereka. Karena kedudukan mereka kekal dengan ilmu yang dimiliki. Hari ini kita mengambil iktibar dan pelajaran
dari orang yang berilmu. Bahwa hidup seperti mereka enak. Sampai
meninggalnya saja tetap dikenang
hidupnya. Umur manusia paling lama hanya
100 tahunan. Tapi namanya bisa hidup seribu tahun.
اعت بسمعتك لأنها تعيش أكثر منك
Artinya : "Berhati-hatilah dengan nama baikmu, sebab
namamu hidup lebih lama daripada jasadmu".
Firaun hanya hidup berapa tahun
tapi sampai ribuan tahun kita masih mengenang keburukannya. Seperti halnya Abu
Lahab hanya berapa tahun hidupnya. Tapi setiap surat al-Lahab dibaca ia
dilaknat. Oleh karena itu kita harus belajar menjaga nama baik agar setelah
meninggal Allah tetap mengharumkan nama kita. Dan diantaranya adalah dengan
ilmu. Difirmankan dalam surat Yasin ayat
12:
اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا
وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ
Artinya : Sungguh, Kamilah yang
menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah
mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu
Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh). Dalam ayat tersebut ada 2
hal penting yang harus kita perhatikan yaitu :
1) Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka
kerjakan sekecil apapun itu walaupun sekecil biji khardal. Sehingga jangan
meremehkan Mahkamah di sisi Allah.
2) Allah akan meminta
pertanggungjawaban dari bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Ini juga yang
disebut oleh Rasulullah:
إِذَا مَاتَ ابنُ آدم انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ
ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ
يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya: “Apabila seorang manusia
meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga, yakni sedekah jariyah, atau
ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak saleh yang mendoakannya”. (HR Muslim)
1- Shodah Jariyah
Shodaqah yang walaupun telah mati
masih memberi manfaat seperti wafat meninggalkan pondok, madrasah, sumur dsb.
Yang diutamakan pada poin ini adalah orang-orang kaya.
2- Ilmu yang Manfaat
Adalah poin untuk para ulama yang
wafat biasanya meninggalkan kitab. Atau murid yang menebar manfaat dan ilmu
yang diajarkan dari gurunya terus menerus. Itulah amal ibadah bekas dia hidup
di dunia. Imam Syafii wafat sudah 1.200
tahun lalu. Tapi ilmunya manfaat. Sampai sekarang al Um dibaca. Ilmunya manfaat karena dari
murid ke murid menyebarkan ilmu beliau. Oleh karena itu beruntung beliau yang mendapat milyaran
kebaikan. Bahkan diriwayatkan beliau wafat muda. Andaikan umurnya 70 tahun,
maka madzhab akan habis karena habis dengan Imam Syafii.
3- Anak yang mendokan
Waladin sholihin yaitu anak yang
alim yang manfaat untuk orang tuanya. Punya anak punya jabatan tidak apa-apa
tapi yang penting pintar ilmu agamanya dan
dipondokan minimal 4 tahun. Sehingga bisa ngaji dan bisa mendoakan. Jangan
sampai yang dipentingkan anak memiliki jabatan
dunia tapi tidak bisa ngaji, tahlilan dan tidak bisa baca surat dalam
Alquran. Anak-anak yang tidak bisa mendoakan orang tua adalah tidak ada
manfaat. Ketiga hal ini dimiliki oleh
Mbah Yai Djamal. Pertama shodaqah jariyah. Beliau memiliki banyak tanah yang dibangun pondok. Kedua Ilmu
manfaat, Beliau punya para santri yang ada dimana-mana serta pengajiannya
sampai sekarang diputar di radio-radio. Selain itu beliau punya anak dan
menantu yang meneruskan perjuangan beliau.
Inilah 3 hal yang kita inginkan di kehidupan dunia.
Jangan sampai kerja yang haram.
Karena kerja haram menjadikan kita tetap mendapat dosa setelah kita mati. Jika
shodaqah jariyah, maka maksiat jariyah juga ada. Yaitu memiliki toko minuman
keras. Atau memiliki tempat diskotik. Yang punya sudah mati tapi tokonya masih
buka. Maka maksiatnya mengalir padanya. Termasuk
mengumbar foto-foto yang membuka aurat di medsos. Sementara medsosnya tidak
bisa ditutup. Sedangkan yang punya sudah mati. Hal ini sama dengan maksiat
Jariyah. Imam Abdullah Alawi Al-Hadad
dalam Nashoih Diniyah menyebutkan pernyataan Imam Ghazali : Jika ingin
berteman, berguru, atau menikah perhatikanlah 5 hal yaitu :
1) Berakal
Berakal dalam hal ini seperti disebutkan dalam Alquran:
وَقَالُوْا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ اَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِيْٓ
اَصْحٰبِ السَّعِيْرِ
Artinya: "Dan mereka berkata, “Sekiranya (dahulu) kami
mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) tentulah kami tidak termasuk penghuni
neraka yang menyala-nyala.”
Orang yang menghuni neraka merujuk pada ayat tersebut adalah
orang yang tidak berakal. Para Ulama mengatakan orang yang tidak berakal adalah
orang yang mendahulukan dunianya daripada akhiratnya. Mereka orang yang tidak berakal
dalam riyawat lain adalah orang yang tidak beriman. Mbah Yai Djamal kalau ingin nikmat dunia pasti
tidak membangun pondok. Melainkan semua tanahnya dijual. Dibelikan mobil dan
lain-lain. Akan tetapi beliau korbankan semua karena yang penting adalah
kehidupan akhirat daripada dunia.
2- Khusnul Khuluq
Yaitu berteman, berguru kepada
orang yang memiliki akhlaq karena akhlaq adalah nilai manusia. Jika akhlaq baik
kualitasnya baik. Siapapun kita jika tidak memiliki akhlaq maka tidak akan
memiliki nilai di sisi Allah. Apa akhlaq
itu?. Yaitu budi pekerti yang baik. Para ulama kemudian menjelaskan bahwa
akhkaq bisa diwujudkan dengan banyak menebar senyum seperti Nabi.
مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ تَبَسُّمًا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Pernah satu kali Nabi tidak
menebar senyum oleh Allah langsung ditegur 1 surat yaitu Abasa wa Tawala. Orang
yang hatinya bersih mudah tersenyum. Dan tersenyum dibagi menjadi 2 yaitu :
senyum tashonuk (palsu) dan senyum thobiiyah (tabiat / karakter) karena akhlaq
nya.
Nabi Muhammad akhlaqnya
adalah menyebar senyum kepada siapapun.
Bahkan akhlaq nabi adalah kepada budak pun akhlaqnya mulia. Sehingga ketika
diundang orang melarat beliau berangkat yang paling awal. Akhlaqnya
memiliki Kata-kata yang baik. Rasulullah selalu memilih kata-kata untuk
mengajak bicara orang dengan kalimat yang baik. Ketika Beliau ditanya urusan
ranjang yaitu kapan waktunya suami dan isteri mandi wajib?. Beliau memilih
kalimat yang baik yaitu : Idza al-taqa al-khitanaini. Beliau tidak mau menyebut
kemaluan laki-laki.
Rasulullah tidak pernah
merendahkan kelompok manapun. Jika beliau mendengar sahabat atau kelompok yang
melakukan sesuatu kejelekan, beliau hanya dawuh, "Ma bala al-aqwal".
Kok ada kelompok yang seperti itu. Karena Beliau diutus tidak untuk menjadi
pelaknat dan pencaci dsb. Diantara
contoh akhlaq Rasulullah yang ditiru para habaib dan kiai seperti yang
disebutkan dalam Suban Abu Dawud bahwa
satu saat Bilal adzan. Kemudian ada orang musrikin pengembala domba yang meniru
adzan bilal yang ditujukan untuk domba-dombanya.
Kemudian ada sahabat yang
mendengar dan melaporkan kepada Rasulullah. Rasul kemudian memerintah Sayidina
Ali untuk untuk memanggil orang musrikin tersebut. Mereka ditanya, "Siapa diantara kalian yang
meniru adzannya bilal?". Orang Musrikin tidak ada yang mengaku. Mereka
takut disabet dengan pedangnya Umar dan Ali. Karena tidak ada yang mau mengaku maka satu per satu disuruh adzan. Sampai ketemu
pelakunya yaitu Abu Mahdzurah. Nabi kemudian bertanya, "Kamu kah tadi yang
adzan dangan suara yang merdu?".
Abu Mahdzurah kaget karena dipuji
oleh Rasul. Padahal dia sudah ketakutan. Lalu Abu Mahdzurah diperintah untuk
mendekat. Saat itu dia memakai Imamah dan diperintah untuk mencopot. Kemudian
tangan Nabi diletakan ke kepalanya dan didoakan. Nabi berdoa: "Ya Allah berkahi Abu Mahdurah, berkahi
suaranya, berkahi anakcucunya dan beri hidayah untuk masuk Islam".
Ketika dilepas tangan Rasulullah.
Abu Mahdzurah langsung bersyahadat masuk Islam karena melihat akhlaq nabi. Setelah doa itu Abu Makhdzurah menjadi muadzin
Masjidil Haram di Makah sampai meninggal. Dan anak cucunya, sampai 300 tahun
semua muadzin di Masjidil Haram berkat
doanya nabi. Sejak saat itu Abu Madzurah
sampai mati tidak pernah potong rambut. Ketika ditanya rambutnya panjang
mengapa tidak potong rambut?. Jawabanya adalah,
"Akankah aku memotong rambut yang padanya ada bekas usapan
kekasihku Muhammad, aku ingin usapan bekas Nabi Muhammad menemaniku sampai
dalam kuburku".
Abu Mahzurah tidak mau potong
rambut karena paham barokah. Sampai ditiru oleh
orang di Banjarmasin jika bertemu dengan Tuan Guru, mereka langsung
mencopot kopyahnya minta untuk dipegang kepalanya oleh Tuan Guru. Ketika saya di Hadral Maut pernah kedatangan
Ayah Habib Qadir namanya Habib Baghir. Setiap sowan ulama kopyah saya dicopot
dan dimintakan doa kepada ulama yang disowani. Mengapa demikian?. Karena kita
mengaharap keberkahan orang sholeh ketika kita tidak bisa mendapat langsung
keberkahan dari Baginda Rasulullah.
Dalam hidup nabi mengalami 2
keadaan yaitu khal al-Silmi (Sudah damai dan berkuasa) dan Khal al-harbi (Masih
dalam peperangan). Pada masa damai beliau dengan orang Musrikin dakwah. Tapi
ketika masih perang dengan orang Musrikin beliau tegas. Indonesia adalah Khalu
Silmi. Tapi masalahnya hadist dan ayat khalatus kharbi dipakai di khalatus
Silmi. Mbah Kiai Djamal akhlaqnya luar biasa. Sampai beliau ketika ngaji selalu
bawa buku dan bupen untuk dicatat ceramahnya. Padahal beliau adalah kiai yang
alim. Sampai saya kalau diundang ngaji Kiai Djamal, pasti saya Murojaah. Jangan
sampai Fawaidnya terulang. Karena semua ditulis oleh Beliau.
4- Mencari Teman yang Sholah
Berteman dengan orang yang punya
sifat Sholah. Orang yang disebut sholeh. Mereka memiliki hati yang Baik. Amalnya baik. Ibadahnya baik dan
tidak doyan maksiat. Jangan cari guru, isteri, dan teman yang suka maksiat karena perangai menular.
الصاحب ساحب و الطبعية سراقة
Teman menarik atau menularkan
sifatnya. Dan watak akan mencuri atau dicuri. Sampai ada ulama ketika
menyampaikan dawuh ini ada satu santrinya tidak percaya. lalu dia tidur di Kandang sapi selama 40
hari. Setelah itu sowan kepada kiainya
dan berkata bahwa tabiat sapi tidak mempengaruhinya. Kiainya kemudian menyuguhi
teh, tiba-tiba ada lalat lewat dan tanpa sadar ia mengusir lalat itu dengan lidahnya
seprti seekor sapi. Setiap kita
berkumpul dengan seseorang pasti tanpa kita sadari ada thobiah atau watak kita
yang dicuri. Oleh karena itu bertemanlah dengan orang yang sholeh dan jangan
berteman dengan orang yang ahli maksiat.
4- Jangan cari teman yang gila harta.
Jangan berteman dengan orang yang
gila harta karena orang yang gila harta ambisi. Mereka buta dan tuli untuk
mendapat harta sehingga yang haram diterjang. Bahkan yang syirik pun dilakukan.
Kata Imam Alawi al-Hadad
وحب دنيا ذميمه من كل خير عقيمه فيها البلايا مقيمه
Artinya : "Orang yang cinta dunia dari semua terputus
itulah baliyah yang menetap"
Saya pernah bertemu dengan orang kaya yang punya pabrik
makan. Cerita kalau berhasil gara-gara di gunug kawi. Tidak lama kemudian
bangkrut dan miskin. Jika ingin harta
lakukanlah yang diperintah dan dibolehkan syariat untuk rezeki lancar seperti
sholat dhuha. Baca waqiah dsb.
5- Jangan berteman dengan orang yang Berbohong
Rasulullah menjelaskan orang mukmin bisa melalukan apapun
kecuali berbohong.
يطبع لكل المؤمن كل خلق إلا
الكذب و الخيانة
Artinya : Orang mukmin bisa melakukan maksiat macam-macam
kecuali berbohong dan khiyanat
Sampai dikatakan oleh Ustad Umar Baroja di dalam Ahlaqul
Banin :
رايت الزاني يتوب ورايت شارب الخمر يتوب وما رايت كذبا يتوب
Artinya : "Aku melihat
pezina kemudian bertaubat, aku juga melihat peminum khomr bertaubat. Akan tetap
aku belum pernah melihat pembohong yang bertaubat". Berbohong lebih parah dari segala penyakit
tersebut. Oleh karena itu kita berharap pemimpin kita dihindarkan dari penyakit
tersebut. (*)
- Disarikan dari Ngaji Haul Ibu Nyai Churriyah Fattah
Ke-23 di Halaman Madrasah Al-Anwar Cangkringrandu Perak Jombang.
Posting Komentar untuk "Ngaji Haul Ibu Nyai Churriyah Fattah Ke-23"