Ijazah Istigfar dan Sholawat dari Mbah Kiai Djamal
Dalam satu kesempatan Mbah Baidlawi berpesan kepada muridnya yaitu Kiai Djamal untuk selalu membaca istigfar dan shalawat kapanpun dan dimanapun. InsyaAllah jika mau memperbanyak istigfar dan shalawat segala khajat apa-apa dipermudah dan diijabahi oleh Allah. Ijazah tersebut juga diijazahkan dari Kiai Marzuqi Lirboyo agar selalu membaca sholawat dan istigfar yang paling pendek. “Cung amalno istigfar karo sholawat sing paling pendek, tapi ojo leren-leren Cung, kapanpun dimanapun”. Begitu Mbah Kiai Djamal menirukan redaksi dari Mbah Baidlowi Lasem.
Beliua juga menceritakan ketika
akan haji tapi rumah beliau belum jadi. Kemudian sowan kepada Kiai Makhrus Ali
Lirboyo dan diijazaji zikir yang sama yaitu istigfar dan sholawat yaitu, “Shallahu
ala Muhammad” dan “Astagfirullah hal adzim” dimanapun dan kapanpun. Beliau kemudian menerangkan satu hadist :
مَنْ لَزَمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ
فَرَجًا ، مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَيرزقهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Bahwa barangsiapa yang merutinkan
membaca istigfar oleh Allah setiap susah diganti gembira, setiap kesusahan
diberi jalan keluar, dan diberikan rezeki dari arah yang tidak terduga. Sayid Ibrahim
Smith menerangkan hadist ini bahwa setiap kesusahan diberi jalan keluar
memiliki banyak makna mulai dari melarat menjadi kaya. Sakit jadi sehat. Teman buruk
jadi baik. Susah jadi gembira dan sebagainya. Sementara dalil dari sholawat
juga mengutip hadist:
من عسرت عليه حاجة فليكثر بالصلاة علي
فأنها تكشف الهموم والغموم، وتكثر الأرزاق، وتقضي الحوائج
Artinya barangsiapa yang merasa
kesulitan memperoleh khajatnya, maka perbanyaklah dengan bersholawat kepadaku
karena sholawat bisa menghilangkan kesusahan, keperihatinan, dan memperbanyak
rezeki serta mendatangkan berbagai khajat.
IJazah itu kemudian dipraktikan
oleh KH. Mochammad Djamaluddin Ahmad ketika ingin haji dan ingin umrah. Beliau
mengamalkan dawuh Mbah Dlawi Lasem dan haji serta umrah jadi mudah. Bahkan ketika
akan membangun pondok-pondok atas perintak Kiai Djalil mulai dari Pondok Al-Muhibin,
Al-Amanah, Al-Mardliyah, Al-Ikhlas, Al-Anwar, dan Al-Fattah agar setiap bakda
subuh tanah yang akan dibangun diduduki dan dibacakan sholawat. Bisa Shallahu
ala Muhammad, bisa Dalailul Khoirat, atau ijazah Kiai Muslih Meranggen yaitu
membaca sholawat nariyah sebanyak 4444 kali. (*)
Qobiltu
BalasHapus