Kisah Umat Nabi Isa yang Terlalu Cinta Dunia
Imam Ghazali pernah bercerita bahwa Nabi Isa ketika akan berdakwah diikuti oleh umatnya dari kalangan khawariyun yang hanya berjumlah satu orang. Orang itu diberi 3 roti sebagai bekal dalam perjalanan. Ketika Nabi Isa sholat, oleh Khawariyun itu 1 roti sudah dia dimakan. Ketika Nabi Isa selesai sholat. Dia diajak makan oleh Nabi Isa. Dibagi satu-satu dan dalam hitungan Nabi Isa masih ada satu roti yang tersisa. Ternyata ketika dibuka tinggal 2.
Ketika pengikutnya ditanya mana roti yang satu?. Dia hanya menjawab, "Tidak ada Nabi Isa, saya hanya membawa dua". Nabi Isa kemudian menanggapi jawabannya dengan diam.
Setelah itu berjalan lagi Nabi Isa dan Pengikutnya itu. Ditengah perjalanan bertemulah dengan orang buta. Orang itu diusap matanya oleh Nabi Isa dan seketika sehat. Khawariyunnya bertanya, Kok bisa Nabi Isa?. Beliau hanya menjawab itu adalah takdir dan Fadilah dari Allah. Kemudian Nabi Isa bertanya, "Aku tanya kepadamu siapa yang makan roti?". Penderek itu menjawab, "Bukan saya Nabi Isa!".
Kedua orang itu pun lanjut perjalanan sampai pada sungai yang tidak ada jembatannya. Sedangkan sungainya lebar dan dalam. Akhirnya orang itu digandeng Nabi Isa dan keduanya bisa berjalan di atas air. Umat Nabi Isa itu heran karena Nabi Isa bisa mengajaknya berjakan di atas air. Ketika dia tanya kepada Nabi Isa kok bisa?. Nabi Isa hanya menjawab, "Ini semua adalah takdir dan Fadilah dari Allah". Kemudian Nabi Isa bertanya, "Aku tanya kepadamu siapa yang makan roti?". Penderek itu menjawab, "Bukan, bukan saya Nabi Isa!".
Perjalanan pun berlanjut sampai bertemu rusa yang akhirnya disembelih dan dimasak. Setelah dimakan dan masih sisa. Akhirnya sisa tulang-tulang rusa itu, dihidupkan kembali oleh Nabi Isa. Dia heran lagi dan bertanya kok bisa Nabi Isa. Nabi Isa menjawab, "Ini semua adalah takdir dan Fadilah dari Allah". Kemudian Nabi Isa bertanya, "Aku tanya kepadamu siapa yang makan roti?". Penderek itu menjawab, "Bukan, bukan saya Nabi Isa!".
Jalan lagi sampai jauh dan menemukan bongkahan emas yang besar sekali jumlahnya ada 3. Nabi Isa bertanya, "Kamu tahu itu apa?". Pendereknya menjawab, "Tahu Nabi Isa, itu adalah emas!, emas itu punya siapa Nabi Isa?". Nabi Isa menjawab, "Punya kita, yang satu yang besar untukku, yang besar yang kedua untukmu!". Dia bertanya, "Yang emas ketiga untuk siapa Nabi Isa?". Nabi Isa menjawab, "Untuk yang makan roti". Akhinya dia mengaku, "Saya yang makan roti Nabi Isa".
Akhirnya penderek itu mendapat 2 emas dan ditambah 1 emas lagi dari Nabi Isa dengan syarat sudah cukup kamu tidak usah barengi Nabi Isa lagi.
Sampai ada 3 perampok yang menodongnya dan dia dibunuh oleh 3 perampok itu karena dia terlalu mencintai dunia.
Emas itu akhirnya dimiliki oleh 3 perampok tersebut. Mereka kemudian bagi tugas ada 1 yang disuruh cari makan dan 2 bertugas menunggu. Yang 2 orang sekongkol agar yang 1 dibunuh. Disaat yang sama yang bertugas mencari makan juga berpikir kalau emas itu dibagi 3 orang maka kurang jatahnya. Maka yang 2 diracun.
Ketika kembali dibunuh oleh 2 temannya. Dan dua teman itu mati oleh racun temannya sendiri.
Beberapa saat Nabi Isa kembali dengan membawa Khawariyin lagi. Ketika melihat ada 4 mayit disebelah bongkahan emas. Nabi Isa menerangkan, 4 mayit itu mati sebab cinta dunia mereka berani saling membunuh.
Posting Komentar untuk "Kisah Umat Nabi Isa yang Terlalu Cinta Dunia"