Ngaji Haul KH. M. Hubbi Syauqi Ke-40
Siapa Kiai Hubbi Syauq?. Beliau adalah salah satu kekasih Allah dan termasuk wali-Nya Allah sebagaimana keterangan Syekh Ramadan al-Buti saat menerangkan Arbabul Jadbi atau orang-orang yang dijadab oleh Allah dengan menukil ayat:
الله يجتبي اليه من يشاء
Artinya : Allah menarik orang yang dikehendaki-Nya.
Ada seorang sahabat yang luar biasa hebat. Beliau memiliki gelar Shohibi Siri Rasulillah yaitu sahabat yang memegang rahasi Rasulullah. Beliau juga sahabat yang memperdengarkan Alquran pertama kali di depan orang kafir dan dipanggi langsung untuk membacakan Alquran di depan Rasulullah. Beliau adalah Abdullah bin Mas'ud.
Satu ketika Abdullah bin Mas'ud melihat Rasulullah tidur di tikar yang terbuat dari pelepah kurma sehingga kulit Rasulullah terlukis oleh tikar tersebut. Kemudian Abdullah bin Mas'ud berkata, "Ya Rasulullah bolehkah saya mengambilkan tikar yang lebih layak untukmu?". Mendengar itu Rasulullah menjawab:
مالي وللدنيا ، ما أنا في الدُّنيا إلَّا كراكبٍ استَظلَّ تحتَ شجرةٍ ثمَّ راحَ وترَكَها
Artinya: "Siapalah saya apalah saya dan apalah dunia itu, Tidaklah saya di dunia seperti orang yang sedang mengendarai kuda, dia hanya berteduh di bawah naungan selala dia kepanasan dan kehujanan, kemudian dia akan melanjutkan perjalanan dan meninggalkan naungan tersebut".
Rumah ini dulu adalah rumah Kiai Hubbi, kemudian ditinggalkan dan diganti Gus Jabar. Rumah sebelahnya dulu adalah rumah Mbah Kiai Djamal. Ditinggalkan dan diteruskan putrinya Ibu Nyai Bashiratul Hidayah. Seperti yang dikatakan Rasulullah, ثمَّ راحَ وترَكَها.
Kiai Hubbi lahir 1952 dan wafat 1984. Artinya umur beliau hanya 33 tahunan. Masa yang sangat singkat. Beliau adalah al-Karim ibna al-Karim. Ibunya adalah al-Karimah bintu karim ibnu al-Karim. Beliau adalah putra Ibu Nyai Musarafah Putri dari Mbah Bisri Syamsuri. Siapa yang tidak mengenal kemuliaan Mbah Bisri?.
Sedangkan Abah beliau adalah Kiai Fatah seorang yang sangat mulia dan dilahirkan dari pribadi yang mulia juga sehingga melahirkan penerus yang mulia yaitu KH. Jabbar Hubbi yang tidaka akan jauh dari kemuliaan orang tuanya.
Dalam satu cerita Kiai Hubbi pernah jalan-jalan dengan temannya yaitu Kiai mustaqim Tandes Surabaya. Kiai Hubbi dawuh kepada temannya, "Apa yang kamu lihat pikirkanlah bahwa ilmu Allah". Dalam dunia tasawuf apa yang didawuhkan Kiai Hubbi ini adalah musahadah. Karena yang dilihat bukan lagi makhluq tapi Allah.
Di dalam Alquran disebutkan kisah Nabi Yusuf dan Siti Zulaikha. Ketika Zulaikha dikatai oleh para perempuan di Mesir. Kemudian dikumpulkan semua perempuan itu dan diberi pisau dan apel lalu Nabi Yusuf keluar. Saat itulah semua perempuan yang memandangnya menjadi fana' sampai tidak sadar berkali-kali telah mengiris jarinya. Mereka Fana' kepada Makhkuq. Sedangkan Kiai Hubbi telah fana kepada Allah.
Dalam Haul ada dua hal penting yang dilakukan yaitu berkirim doa dan menyebut kebaikan-kebaikan orang yang telah wafat : Udzkuru Makhasina mautakum.
Kiai Hubbi pernah membawa sapi ke tengah masjid sampai membuat geger banyak orang karena takut masjidnya terkena kotoran sapi. Tapi sampai saat sapi dibawa kembali, sapi itu tidak mengotori masjid sama sekali. Ketika ditanya kenapa membawa sapi di tengah masjid?. Beliau menjawab, "Karena orang yang di masjid sholat tidak melihat Allah tapi hanya melihat sapi.
Kiai Hubbi mirip dengan Mbah Ud yang kemana-mana tidak pakai sandal. Tapi ketika beliau naik masjid tidak ada kotoran yang menempel di kaki beliau dan di masjid.
Almarhum Pak Juri Hasyim pernah bercerita bahwa Kiai Hubbi kalau bertemu anak kecil sering nerogoh kantongnya dan kantong itu menjadi tidak habis-habis uangnya. Beliau seperti dalam penggalan hadist:
إنَّ في الجنة داراً يقال لها: دار الفرح، لا يدخلها إلا من فرَّح الصبيان
Artinya : Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah tempat bernama Darul Farah, tidak akan masuk ke dalamnya kecuali orang yang membahagiakan anak kecil.
Kiai Luqman bercerita bahwa Kiai Hubbi adalah orang yang selalu membahagiakan dan menggembirakan orang lain, khususnya kepada para santri.
Ciri-ciri walinya Allah menurut Mbah Yai Djamal adalah wajahnya menyenangkan sebagaimana hadist senyum kepada saudara adalah shadaqah. Nabi dalam sebuah hadist berkata:
إذا أراد الله بعبد خيرا زهده في الدنيا ، ورغبه في الآخرة ، وبصره بعيوب نفسه
Hadist tersebut mengingatkan kita kepada Kiai Hubbi bahwa apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba maka hamba itu diberikan hati yang zuhud akan perkara di dunia. Beliau tidak pernah memandang dunia karena sifat zuhudnya. Selain itu tunjuan utama beliau adalah akhirat dan fokus kepada aib-aibnya sendiri.
Mungkin pribadi-pribadi seperti Kiai Hubbi ini amalnya sedikit, umur beliau juga sangat pendek hanya sekitar 33 tahunan. Tapi kata Syekh Ibnu Athaillah:
ما قل عمل برز من قلب زاهد، ولا كثر عمل من قلب راغب
Amal yang sedikit menjadi banyak jika dilakuka oleh orang yang hatinya zuhud, amal banyak menjadi sedikit jika dilakukan oleh orang yang hatinya bergantung pada dunia.
Kiai Hubbi adalah termasuk sebagian wali Allah yang jadzab dalam syarah Al-Hikam disebutkan ada dua macam hamba Allah dalam perjalanan menuju-Nya. Ada yang harus lewat jalan riyadhah, melakukan amal sholeh, mengajarkan fan ilmu yang rekoso.
Contoh jenis hamba yang pertama di Tambakberas adalah Mbah Yai Djamal. Beliau menempuh jalan menuju Allah dengan jalam normal seperti memutar tasbih, ngajar, ngaji, dsb. Tugasnya adalah Irsyad atau memberi petunjuk kepada umat.
Tapi ada juga jenis hamba yang kedua yang tidak perlu susah payah beramal sholeh, riyadoh, puasa dsb, karena orang tersebut ditarik dan dicintai Allah. Merekalah orang-orang yang diberi tugas untuk menahan adzab Allah. Menebar rohmad. Mendokan Umat. Merekalah orang yang majdub.
Saya pernah dijelaskan satu materi oleh Prof. Said Agil Siraj tentang orang-orang yang jadzab. Materi itu kemudian saya tanyakan kepada Abah Djamal, saat itu Beliau dawuh, "Nak orang jadzab itu ada yang sebentar dan ada yang lama waktunya. Dan Pak Lek Hubbi adalah orang yang jadzabnya semuur hidup".
Keterangan Abah Djamal itu kemudian diperkuat oleh keterangan dari Bu Churriyah Fattah atau Mbak dari Kiai Hubbi bahwa Kiai Hubbi sudah Jadzab sejak kecil dan sampai wafat.
Diantara hal yang patut kita perhatikan adalah jangan pernah bermain main dengan wali Allah dan atau kiai karena :
من آذى لي وليا فقد آذنته بالحرب
Diantara siksa pertama seorang yang menyakiti kekasih Allah adalah siksa ditariknya rasa nikmat dari hatinya serta manisnya ibadah. Ditengah syarah kitab Al-Hikam diceritakan ada pemuda yang lari ditengah lapangan. Dia kemudian berteriak, "Ya Allah aku telah bermaksiat kepadamu tapi engkau tidak menyiksaku!". Allah kemudian memberi wahyu kepada pemuda itu bahwa sesungguhnya dia sudah disiksa oleh Allah. Tapi dia tidak merasa jika dia sedang disiksa. Kemudian ditanyakan kepada pemuda itu, "Adakah yang sudah hilang dari hatimu?. Apakah kamu sudah meremehkan shalat?. Apakah kamu sudah tidak suka Ulama?." Siksaan yang lebih berat adalah siksaan jika orang yang disiksa tidak merasa disiksa. Dia sedang disiksa batinya oleh Allah.
Orang-orang seperti Kiai Hubbi adalah orang yang diciptakan Alalh dan untuk Allah sebagai kekasih-Nya. Mereka dipilih untuk bermesa-mesraan hanya dengan Allah Swt. (*)
- Disarikan dari Ngaji Haul KH. M. Hubbi Syauqi Fattah oleh Dr. KH. Abd. Kholiq Hasan, M. PdI
Posting Komentar untuk "Ngaji Haul KH. M. Hubbi Syauqi Ke-40"