Khutbah : Amal Istiqomah Sebagai Bekal Kematian

 Hadirin Jamaah Jumát Rahimakumullah

Hari minggu besok adalah tanggal 1 Desember 2024 yang artinya kurang lebih satu bulan lagi apabila kita diberiumur Panjang kita akan menghadapi Tahun Baru Masehi2025. Tidak terasa hari berganti hari, bulan beganti bulan, dan tahun pun akan berganti tahun. Kemarin adalah tahun2023. Sekarang adalah tahun 2024 dan besok adalahtahun 2025. 



Dibalik silih bergantinya waktu tersebut, Perkara yang paling pasti yang akan kita temui adalah kematian. Kanjeng Nabi dawuh :


أعمار أمتي ما بين الستين إلى السبعين


Artinya : Kebanyakan usia hidup dari umat Nabi Muhammad adalah hanya akan sampai pada umur Ke-60 hingga Umur Ke-70 tahun. 


Hadirin Jamaah Jumát Rahimakumullah

Waktu mengajarkan kepada kita bahwa segala yang adadi dunia akan hancur. Tidak abadi. Dan hanya sementara :


كُلُّ شَىْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ


Semakin bertambahnya waktu hakikatnya semaikinberkurangnya jatah hidup. Semakin berkurangnyakekuatan fisik. Semakin Berkurangnya ketajaman mata. Semakin berkurangnya pendengaran  dan tentu semakinberkurangnya usia. Sayidina Umar pernah mengingatkankita agar :


حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا 


Hisab atau hitung-hitunglah amal Kalian di dunia ini, sebelum nanti kalian dihisab di akhirat oleh Allah Swt.


Hadirin Jamaah Jumát Rahimakumullah

Dambaan dari setiap mukmin adalah bagaimana agar hidup yang kita jalani ini nantinya dapat diakhiri dengankhusnul khatimah. Para Ulama memilki cara agar hidupnya bisa berakhir khusnul khotimah. Yaitu dengancara mengistiqomahkan ibadah dan Mengistiqomahkan ketaatan kepada Allah. 


Hadist Riwayat Sayidah Aisyah menceritakan bahwaamalan Kanjeng Nabi setiap malam adalah sholat dengandurasi waktu yang sangat lama. Jika satu ketika uzur. Sholat itu diganti pada siang hari sampai 12 rokaat.


Amalan itu ditiru oleh ulama-ulama Beliau seperti AlfaqihImam Muzani santri dari Imam Syafii yang amalannyaadalah sholat jamaah. Ketika uzur dan terputus tidakjamaah. Maka beliau mengganti sholat tersebut sampai 25 kali.


Amir bin Abdullah al-Zubair adalah seorang yang sangat khusu'. Sampai akhir hayatnya, beliau tidak maumeninggalkan jamaah. Bahkan ketika beliau gerah. Kemudian ada azan sholat magrib. Beliau matur kepadaorang-orang di sekelilingnya agar dipapah ke masjid. 


Keluarga dan santrinya kaget, karena beliau dalamkeadaan sakit berat. Beliau dawuh, "Aku malu denganAlloh, jika diundang tapi tidak datang". Ketika sholat pada rokaat pertama dan sujud. Beliau wafat. "TuwufiyaWahuwa fi al-sujud". Karena keistiqomahan berjamaah, Amir bin Abdullah wafat dalam keadaan sholat berjamaah.


Di Mesir ada satu makam Ulama Perempuan yang terkenal yaitu Makam Sayidah Nafisah. Beliau adalah guru dari Imam Syafii. Sewaktu masih hidup Sayidah Nafisah setiap hari berpuasa. Beliau bercita-cita kelak Ketika wafat, wafatnya dalam keadaan puasa. Hingga beliau sakit beliau masih berpuasa. Sampai akhirnya beliauwafat dalam keadaan masih menjalankan ibadah berpuasa. 


Imam Al-Suyuti seorang ulama yang wafat muda tapikitab-kitabnya begitu banyak yang apabila dihitungdengan umurnya masih banyak karangannya. BeliauKetika duduk mengarang kitab sampai terkena sakit wasir. Tapi beliau terus mengarang. Begi beliau sakit dalammenulis kitab adalah sebuah kenikmatan. 


Abdullah bin Idris Ketika akan wafat putrinya menangis. "Bakat alaihi banatuhu". Tapi Abdullah bin Idris berkata, "La Tabqi alaiya". Yang artinya, beliau berkata, "Kamu janganlah menangis, karena aku sudah mempersiapkankematian ini dengan mengkhatamkan Alquran 4.000 kali”.


Imam Ghozali di dalam kitab Itkhafu Sadatil al-Mutaqindiceritakan oleh Saudara Beliau ketika akan wafat, beliaumembeli kain kafannya sendiri. Mengabari beberapakeluarga dan saudaranya untuk datang ke rumah beliaupada hari senin. Dan Pagi-pagi sekali beliaumembersihkan diri, wudlu dan sholat lalu mengambi posisiseperti akan tidur dan beberapa sowan kepada Alloh Swt. 


Hadirin Jamaah Jumát Rahimakumullah

Para Ulama, Kiai dan orang-orang sholeh Ketika akanwafat, mereka sangat meyakinkan. sangat gembira dan Bahagia. Tidak ada rasa takut dan sedih sebagaiamanadijelaskan dalam Alquran:


انَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ


Mereka menyambut kematian dengan bahagia karenamereka telah beristiqomah dalam ibadah nya, dalamketaatanya, dalam perjuangannya, dalam muthalaahilmunya, dalam mengajar santrinya, dalam taklim wataalumnya. Sehingga malaikat turun menjelang kewafatandan mengabarkan gambar gembira yaitu surga-Nya Allah Swt. 


Hadirin Jamaah Jumát Rahimakumullah

Al-Taisir Syarah Jamius Shogir disebutkan sebuah hadistRiwayat Imam Muslim bahwa:


يبعث كل عبد على ما مات عليه


Seorang hamba akan dibangkitkan dari kubur keadaannyadilihat dari bagaimana cara dia mati. Hadist tersebutkemudian dijelaskan oleh Imam Munawi dengan dawuh beliau:


يموت المرء على ما عاش عليه


Matinya seseorang ditentukan dari perilaku ataukebiasaan hidup seseorang. Apabila kebiasaannyaberjamaah, mungkin Allah akan mencabut nyawanya Ketika sholat  berjmaah. Jika dia ahli sholat malammungkin akhir hayatnya Ketika ia sholat malam. Jika dia ahli ilmu, mungkin Allah akan mewafatkannya saat ia mengajarkan ilmunya. Sebaliknya jika ia ahli kejelekannaudzubillah mungkin dia akan diambil nyawanya juga Ketika saat melakukan kejelekan. 


Semoga kita memilki amal ibadah istiqomah yang denganamal itu Allah menjadikan kita khusnul khatimah. Amiin…


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِمِنَ الآيَاتِ وَالذِكْرِ الْحَكِيْم وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْم

 

 

 

الخُطْبَةُ الثَّانيةُ

 

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.

 

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ.

 

اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. 

 

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Posting Komentar untuk "Khutbah : Amal Istiqomah Sebagai Bekal Kematian "