Ngaji Malam Senin : Bab Membaca Alquran, Zikir dan Syukur Sebagai Penata Hidup

 1- Zikir Kepada Allah Swt

Diantara ibadah yang harus kita langgengkan setiap waktu adalah zikir kepada Allah Swt.  Perintah zikir dalam Alquran dibarengkan dengan perintah sholat dan membaca Alquran sebagaimana ayat :


اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ


Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.



Zikir bisa berupa membaca istigfar, tahlil, tasbih bahkan sholawat. Selain dalam sholat, atau ketika khususiyah toriqat dan wiridan kita bisa mengistiqomahkan zikir pada saat sebelum tidur. Caranya yaitu dengan evaluasi atau menghitung-hitung apa yang sudah kita kerjakan mulai pagi sampai malam. Sudah berapa ibadah kita lakukan?. Sudah berapa orang kita bantu?. Sudah berap banyak berzikir?. Sudah banyak taat kepada Allah atau banyak maksiatnya?. Dsb. 


Kalau dalam proses muhasabah (menghitung) amal sebelum tidur itu kita rasakan banyak ibadah daripada maksiatnya maka bersyukurlah dan jangan merasa memiliki amal. Latih hati kita untuk senantiasa merasa bahwa ibadah kita murni pertolongan dan pemberian Allah Swt. Kita tidak mampu beribadah seandainya tanpa dibantu oleh-Nya. Kalau hati dilatih merasa ibadah dari Allah Swt. Maka hati akan terhindar dari penyakit merasa memilki amal dan merasa sombong. 


Sebaliknya apabila dalam proses menghitung amal sebelum tidur itu kita menemukan banyak maksiat daripada ibadah. Maka segeralah bertaubat. Meminta ampunan kepada Allah Swt. Memperbanyak Istigfar. Dan mohon kepada Allah agar ditolong keluar dari kemaksiatan. 


Mengapa muhasabah sebelum tidur itu penting?. Karena tidur adalah momentum hidup dan mati. Disaat kita tidur disaat itulah sebenarnya kita mati karena kita tidak bisa mengendalikan kesadaran. Oleh karena itu penting bagi kita untuk zikir sebelum tidur sekaligus muhasabah (menghitung) amal kita seharian.


2- Syukur Kepada Allah

Diantara kewajiban kita setelah menerima nikmat adalah bersyukur kepada Allah Swt. Bersyukur bisa melalui lisan. Anggota badan dan hati. Lisan mengucap Alhamdulilpah. Anggota badan mengerjakan ibadah. Dan hati menyadari bahwa nikmat itu datangnya dari Allah. 


Mensyukuri nikmat banyak sekali caranya. Ada yang dengan memberikan sebagian nikmat itu kepada orang yang membutuhkan. Ada yang dengan mendatangi majelis pengajian seperti ini. Ada yang mentasarufkan hartanya di jalan Allah melalui berinfaq untuk masjid dan lembaga pendidikan dsb. 


Orang yang bersyukur pasti akan ditambah nikmatnya oleh Allah. Sebaliknya orang yang tidak bersyukur atau kufur nikmat akan dilaknat oleh Alllah dengan cara diambil nikmatnya. Allah bergirman : 


لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ” 


Artinya : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat”. 


3- Sholat dan Membaca Alquran

Ditengah-tengah masyarakat terkadang kita melihat keluarga yang belum tertata. Suami isteri sering sumpek dan bertengkar dsb. Sebenarnya yang perlu dievaluasi adalah sholat lima waktunya. Selain itu rumahnya apakah ada Alquran-nya?. Kalau ada Alquran dibaca atau tidak?. 


Jika sholat ditegakan dengan baik. Ditambah berjamaah. Ditambah dengan membaca Alquran. InsyaAllah keluarga menjadi harmonis. Ditata oleh Allah Swt karena penghuninya taat beribadah. 


Cara mencintai Alquran jangan muluk-muluk dulu. Kalau beluk bisa membaca satu halaman atau bebrtapa halaman. Mulailah dari satu dua ayat. Kalau belum bisa satu dia ayat mulailah membaca hurufnya. Kalau masih keberatan cobalah untuk membuka dan melihat Alquran saja. Karena melihat Alquran sudah merupakan ibadah. Yang penting diistiqomahkan setiap hari. 


Orang yang berusaha sepenuh hari menata sholat, puasa, dan zakatnya. Sekaligus haji jika mampu. Orang itu insyaAllah ditata oleh Allah Swt. Sebaliknya jika dia tidak ikhtiar menata ibadah, maka dikhawatirkan dia dilepas oleh Alllah Swt. 


Hadist Huruf ‘Ain (ع) : 


العلم علمان : فعلم في القلب فذاك العلم النافع ، وعلم على اللسان فذلك حجة الله عز وجل على ابن آدم


Artinya : Ilmu ada dua macam yaitu Imu di dalam hati itulah yang disebut ilmu manfaat. Kedua ilmu yang ada di lisan dan itulah khujah atau argumentasi Allah Swt atas manusia. 


Ilmu yang manfaat adalah ilmu yang diamalkan. Sedikit tapi jika diamalkan maka manfaat. Banyak ilmu tapi tidak diamalkan maka bukan ilmu yang manfaat. Ilmu manfaat merubah seseorang dari paham menjadi beramal. Mengamalkan ilmu bisa dengan mengerjakan apa yang diketahui. Bisa juga dengan mengajarkan apa yang diketahui.


Apabila seorang paham ilmu. Mau mengerjakannya ilmunya sekaligus mengerjakan maka dia akan mendapat pahala yang berlipat. Satu mendapatkan pahala kepahaman. Dua mendapatkan pahala mengerjakan dan tiga mendapat pahala mengajarkan. Sampai dalam kitab ikhya disebutkann: 


مَنْ عَلِمَ وَعَمِلَ وَعَلَّمَ فَهُوَ الَّذِيْ يُدْعَى عَظِيْمًا فِي مَلَكُوْتِ السَّمَوَاتِ


Barang siapa mengerti agama dan melaksanakannya juga mengajarkan,maka ia disebut orang yang agung di kerajaan langit. 


Disarikan dari Ngaji Malam Senin 1 Desember 2024 Oleh KH. Abdur Rosyad di Pondok Ar-Roudloh Jerukwangi

Posting Komentar untuk "Ngaji Malam Senin : Bab Membaca Alquran, Zikir dan Syukur Sebagai Penata Hidup"