POV : Berangkat Ngaji = Berangkat Menuju Surga

Di daerah Damaskus ada sebuah makam yang sangat terkenal bernama Makam Dahdah. Mungkin kalau di Jawa Timur Makam itu vibesnya seperti Makam Sunan Ampel Surabaya. Ciri khas Makam Dahdah adalah tidak sembarang orang di makamkan di makam tersebut, hanya para wali, ulama, dan tokoh agama serta orang-orang sholeh yang dimakamkan di sana.


Satu ketika datang sorang wanita meminta penggali kubur di Makam Dahdah untuk membuatkan satu kuburan. Beberapa saat kemudian wanita itu sudah datang dengan keranda mayat dan jenazahya.


Saat Jenazah akan dikebumikan si penggali kubur ikut membantu di bawah liang lahat. Tapi tiba-tiba matanya terbelalak melihat makam yang ia gali hanya seukuran 1 meter x 2 Meter itu meluas berubah menjadi pertamanan surga. 


Belum lagi kekagetannya terobati. Si Penggali Kubur melihat seorang berbaju putih-putih menunggang kuda putih mengambil jenazah yang ia bopong . Jenazah itu dibawa ke arah pertamanan surga yang sangat indah. Maka pingsanlah si penggali kubur. 


Beberapa saat. Dia dibangunkan wanita dan pengiring jenazah yang lain. Peristiwa itupun ia simpan rapat-rapat dalam hatinya. 


Tapi, beberapa bulan kemudian wanita itu datang lagi dan meminta dibuatkan satu makam lagi. Tidak lama dia datang dengan satu jenazah dan beberapa pengiring. 


Seperti jenazah yang pertama si penggali kubur ikut membantu pemakaman. Ketika ia mulai membopong jenazah terjadilah peristiwa yang serupa. Kuburan itu terbuka luas menyerupai pertaman surga yang indah. Lalu datanglah seorang berbaju putih-putih mengambil jenazah tersebut. 


Berbeda dengan yang pertama, kali ini si penggali kubur menyaksiakan peristiwa itu dengan penuh kesadaran. Dia pun bertanya kepada si wanita yang meminta dibuatkan kuburan siapakah ia?. Dan siapa dua orang yang baru ia makamkan?. 


Mendengar pertanyaan itu Si Wanita menangis sesenggukan sambil bercerita, “Duhai Si Penggali Kubur. Aku ini adalah wanita yang malang. Bulan yang lalu anakku yang sedang mengaji, senantiasa duduk di majelis ilmu, dan berada di pesantren tiba-tiba wafat, dan sekarang Kakak nya yang selalu bekerja mencari kayu bakar untuk bekal adiknya mengaji menyusul wafat”. 


Tertnyata kedua jenazah yang dimakamkan itu adalah dua saudara. Yang satu senantiasa ngaji ilmu agama. Dan yang satu bekerja untuk memberi bekal untuk adiknya. Dan Allah membalas keduanya dengan surga walaupun mereka baru dimakamkan. Benarlah hadist Rasulullah : 


من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له طريقا إلى الجنة


Barangsiapa yang berjalan ke majelis ilmu (ngaji) maka Allah memudahkan jalan orang tersebut untuk masuk surga. Wa Allahu ‘Alam…


*Dari Kisah Nyata Syekh Abdurahman Al-Hafafar seorang Penggali Kubrur yang kemudian menjadi Ulama agung karena diusianya yang tidak muda beliau tetap rajin mengaji. 

Posting Komentar untuk "POV : Berangkat Ngaji = Berangkat Menuju Surga "